Tepat tanggal 19 September lalu, aku melihat sepasang mata yang indah. Iya itu adalah matanya, mata yang mungkin hanya kulihat disaat itu saja. Mata itu terpasang di sebuah wajah, wajah yang indah. Dia adalah Reza. Dialah orang yang kini berada dalam benakku, pikiranku dan anganku.
Saat itu aku sedang menghadiri sebuah acara, di situ ada dia, seseorang yang belum kukenal namanya. Saat menatap matanya, seperti tak mau lepas pandangan ini. Ingin selalu melihat mata itu. Dia memulai percakapan supaya kami saling mengenal. “Siapa namamu?”, tanyanya. “aku? Aku Rika”, jawab ku gugup. Karena sedari tadi aku melihat matanya.
Selama 4 jam kami hanya berlaku sewajarnya teman baru kenal. Iya, kami bercakap secara umum. Tapi entah mengapa ada rasa yang aneh, sudah kuduga aku suka dengannya. Dia juga merasa seperti itu, terlihat dari sikapnya yang selalu memperhatikan gerak-gerikku.
Acara selama 4 Jam itu pun selesai, rasanya perih sekali. Sebenarnya aku masih ingin melihat mata itu, masih ingin menatap lebih dalam mata itu.
Setelah keesokan harinya aku sangat merindukan sosok mata itu hadir dan ada di hadapanku. Tapi Tuhan mengirimnya dengan cara lain, dia mengirimkannya lewat pembicaraan yang sangat panjang. Bahkan lebih dari 4 jam kemarin. Selama pembicaraan berlangsung, aku menggunakan waktu itu untuk menatap matanya. Tuhan matanya indah sekali.
Aku berharap semoga tidak hanya 4 Jam saja aku dapat melihat matanya, aku berharap Tuhan mengizinkanku unruk memandangi dan memelihara matanya untuk selamanya, Untuk menemaniku sampai aku menutup mata.
Penulis Cerita: Rika WS