Teng tong teng teng teng tong teng teng… bunyi yang tak asing lagi di telingaku, ya keretaku tercinta tempat dimana aku biasa menuju tujuan terakhirku rumahku setelah aku bertemu dengan kekasihku …
“persiapan jalur CL 2 keberangkatan Bekasi Kota” suara keras bergema dari towa stasiun (bukan towa masjid ya ^_^) pertemuan ku hari ini dengannya sangat membuatku bahagia. Sudah sebulan kami tak bertemu dan akhirnya bertemu sekaligus berbuka puasa berdua. Renyah sekali perbincangan kami, yaahh seperti biskuit yang di iklan-iklan gitu deh hehehe … tak lepas mata ini memandang wajahnya, wajah yang hampir tiap detik aku rindukan… belum lagi suaranya yang tidak ada satu pun yang mirip dengannya, maklum kata dia gurahnya gagal (hihihi maaf ya sayang). Tak pernah sedikit pun aku merasa bosan untuk berjumpa dengannya karena di setiap perjumpaan kami, ia selalu memberikan makna yang tak pernah aku temui dari laki-laki manapun… kata-kata nya seperti buku dan sejarah yang berjalan di hadapanku seolah memanggil “haiii lihatlah aku, baca aku, atau dengarkan tentangku, yang membuat siapapun akan tertarik … itu juga yang membuatku semakin jatuh cinta padanya…
“persiapan jalur CL 2 keberangkatan Bekasi Kota” suara keras bergema dari towa stasiun (bukan towa masjid ya ^_^) pertemuan ku hari ini dengannya sangat membuatku bahagia. Sudah sebulan kami tak bertemu dan akhirnya bertemu sekaligus berbuka puasa berdua. Renyah sekali perbincangan kami, yaahh seperti biskuit yang di iklan-iklan gitu deh hehehe … tak lepas mata ini memandang wajahnya, wajah yang hampir tiap detik aku rindukan… belum lagi suaranya yang tidak ada satu pun yang mirip dengannya, maklum kata dia gurahnya gagal (hihihi maaf ya sayang). Tak pernah sedikit pun aku merasa bosan untuk berjumpa dengannya karena di setiap perjumpaan kami, ia selalu memberikan makna yang tak pernah aku temui dari laki-laki manapun… kata-kata nya seperti buku dan sejarah yang berjalan di hadapanku seolah memanggil “haiii lihatlah aku, baca aku, atau dengarkan tentangku, yang membuat siapapun akan tertarik … itu juga yang membuatku semakin jatuh cinta padanya…
Sekarang aku sedang berada di sebuah gerbong khusus wanita, di sebelah kananku tepatnya ada seorang wanita paruh baya yang sedang duduk menyilangkan kakinya dan asyik memainkan gadgetnya, sedang aku asyik dengan laptopku dan ceritaku tentang si dia, kalau saja gerbongku ini kedap suara dan tidak terdengar suara bising mesin kereta, maka dapat aku pastikan wanita di sebelahku akan merasa terganggu dengan suara keyboardku yang norak (baru 4 jari, maklumlah laptop baru nih).
Akhirnya aku beristirahat sejenak, menyandarkan kepalaku di sisi bangku kereta, berpikir, mencari kata, ku lemparkan pandanganku keluar… tiba-tiba aku malah teringat perkataan si dia dalam perbincangan kami pada pagi hari Ramadham … “sayang, kita muhasabah yuk” ajakku melalui via sms, karena kami memang LDR jadi hp salah satu alat komunkasi kami tapi gak jauh-jauh banget juga LDR nya. “tentang wanita sholehah ya sayang” itu jawabnya, tegas tanpa bertanya lagi. “iya sayang” balasku. Perbincangan yang pasti sangat mengasyikan karena seperti yang aku katakan sebelumnya bahwa aku tak pernah bosan berbicara dan mengobrol dengannya walaupun berjam-jam. Ketika sampai pada perkataanya yang selalu aku ingat dan ini adalah pelajaran baru untukku, aku bertanya padanya “sayang, aku sholehah gak” belum dia jawab aku menambahkan “kurang ya sayang?” “ sholehah itu bukan kurang ataupun cukupnya, tetapi bagaimana si wanita itu mampu tetap menjaga sikapnya dan terus istiqomah dalam keshalehannya itu, mampu menahan curiga, membuat suaminya nyaman bersamanya dan selalu berpikir positif” DEG… itu yang pertama aku rasakan… wanita kebanyakan menimbang dirinya sendiri, dan menilai dirinya, kurang kah, cukupkah dari keshalehannya itu … yang padahal tanpa ditimbang pun setiap wanita adalah shaleh, namun bagaimana wanita itu tetap istiqomah mejaga keshalehannya … (maaf kalau sok bijak :D )
Akhirnya keretaku pun telah sampai, Bekasi Kota, ternyata tak terlalu jauh kalau naik kereta, berarti bukan LDR dong nih :D . Pastinya makasih banget buat kamu sayang… sebuah hubungan yang tak pernah aku rasakan sebelumnya. Aku memang kekasihmu, tetapi kamu membuat aku merasa bahwa kamu bukan hanya sebagai kekasihku, melainkan sebagai kakakku, sahabatku, ayahku, dan guruku…. Jarak jauh suatu hubungan bukan berarti memisahkan rasa yang sudah tertanam. Main Hoon Na (aku bersamamu) sayangku. Uhibbuka Fillah (aku cinta kamu karena Allah) untukmu AF semoga Allah mengabulkan doaku untuk menjadikan kamu imam dunia akhiratku… amiiinnn…
Love
Just Ara
Just Ara
Penulis Cerita: Triya Andani